Kerjasama Keuangan Jerman dengan Indonesia Prakualifikasi Jasa Konsultan Implementasi Proyek (Tender Ulang) “Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Universitas Brawijaya (UB), Malang”

Kode : BMZ 301000959 / KfW 509651

Deskripsi Proyek :
Selaras dengan rencana pembangunan nasional untuk menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya manusia di bidang kesehatan, Universitas Brawijaya (UB) di Malang, Jawa Timur, mempunyai peran sentral dalam hal ini menghasilkan dan menjamin kompetensi dan mutu penyelenggara pelayanan kesehatan melalui pendidikan program di bidang medis dan profesional kesehatan terkait di Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi. Satu dari fasilitas penting untuk menjamin kompetensi dan mutu pendidikan tenaga kesehatan adalah rumah sakit pendidikan berbasis universitas sebagai tempat dan lingkungan untuk mengamati, belajar, dan berlatih keterampilan klinis sehubungan dengan hak asasi manusia dan perilaku etis.
Pertumbuhan jumlah pelajar yang pesat dan kebutuhan akan tenaga profesional kesehatan di Indonesia mendorong hal ini perlu meningkatkan rencana pengembangan rumah sakit pendidikan UB untuk mencapai perannya sebagai pusat pendidikan Sistem Kesehatan Akademik di Malang Raya dan Jawa Timur. Selain itu, Covid 19 yang sedang berlangsung Pandemi memberikan beban tambahan pada sistem kesehatan termasuk dampak jangka panjangnya. Ada yang jelas perlu meningkatkan kemampuan rumah sakit pendidikan UB sebagai rujukan sekaligus penelitian dan pusat pendidikan kesehatan.
Berdasarkan hal ini, pemerintah Indonesia telah meminta KfW untuk memberikan pinjaman promosi berjumlah hingga 37,0 juta EUR untuk perluasan dan peningkatan Universitas Brawijaya
Rumah Sakit (“RSUB”) dengan Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi di Malang, menjadi lebih maju fasilitas pengajaran untuk pendidikan dan pelatihan praktis mahasiswa kedokteran dan kesehatan lainnya profesi.
Tujuan utama Proyek ini adalah :

  • penguatan kualitas layanan kesehatan, dan pendidikan untuk layanan kesehatan
    pendidikan profesi khususnya dokter dan dokter gigi Universitas Brawijaya
    dengan mendirikan rumah sakit pendidikan universitas modern dengan 150 tempat tidur yaitu Rumah Sakit
    Universitas Brawijaya dengan perspektif jangka menengah menjadi rumah sakit kelas B; Dan
  • mendukung penyediaan peralatan kesehatan untuk pengembangan Universitas Brawijaya
    Rumah Sakit Gigi (RSGM-UB).

Badan Pengusaha dan Pelaksana Proyek (PEA) adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Penelitian dan Teknologi (MoCERT) di Jakarta, sedangkan Universitas Brawijaya (UB) sebagai Pelaksana Proyek Satuan (PIU).

Layanan Konsultan yang Diminta
Berdasarkan penugasan tersebut, tugas-tugas utama berikut harus dilaksanakan oleh Konsultan Implementasi (IC), namun tidak terbatas pada:

  • Verifikasi desain rinci, spesifikasi teknis dan BoQ pekerjaan sipil untuk
    penyelesaian gedung rumah sakit, yang telah dilakukan oleh konsultan nasional yang bergerak
    oleh RSUB, sesuai dengan undang-undang dan peraturan pengadaan di Indonesia serta KfW
    pedoman pengadaan;
  • Bantuan dalam menilai kelayakan berbagai langkah efisiensi energi dan menganalisisnya
    efektivitas biaya jangka panjangnya untuk meningkatkan efisiensi energi gedung rumah sakit;
  • Bantuan untuk penjabaran rinci rencana pelaksanaan Proyek termasuk
    pemenuhan tindakan terkait Proyek yang diperlukan untuk persetujuan Proyek;
  • Bantuan kepada PIU dalam koordinasi pelaksanaan Proyek, khususnya di
    melakukan proses tender untuk semua peralatan konstruksi, medis dan non-medis (misalnya.
    furnitur) layanan terkait pengadaan dan pelatihan. Hal ini termasuk mengembangkan versi draf
    dan persiapan dokumen tender tetapi juga evaluasi tender masing-masing dan
    penyiapan kontrak UBTH dan rumah sakit gigi;
  • Membantu PIU dalam menyelaraskan pengiriman dan pemasangan peralatan medis beserta perlengkapannya
    kesiapan pengoperasian, dengan kemajuan pekerjaan konstruksi terkait;
  • Membantu PIU dalam persiapan, pelaksanaan dan pengoperasian Proyek dengan patuh
    dengan standar lingkungan dan sosial Bank Dunia dan Kelompok Umum Bank Dunia dan
    Pedoman EHS yang spesifik pada sektor tertentu;
  • Bantuan kepada PIU dalam keseluruhan koordinasi, pemantauan, pelaporan dan supervisi
    Kegiatan proyek;
  • Bantuan kepada PIU dalam identifikasi awal risiko, penundaan atau hambatan lainnya dan
    pengembangan langkah-langkah mitigasi;
  • Bantuan kepada PIU dalam pengelolaan keuangan Proyek termasuk persetujuan
    faktur kontraktor/pemasok dan pemrosesan permintaan pencairan ke KfW;
  • Bantuan kepada PIU untuk mengkonfirmasi kesiapan rumah sakit gigi sebelum kontrak pasokan
    peralatan gigi ditandatangani.
  • Bantuan kepada PIU dalam pengembangan dan implementasi rencana bisnis rumah sakit.
  • Bantuan kepada PIU dalam pengembangan dan implementasi manajemen fasilitas dan
    konsep pemeliharaan.
  • Bantuan dalam menjamin kualitas konstruksi; Dan
  • Bantuan dalam manajemen kontrak.

Similar Posts